
Setelah merasakan menjadi ibu untuk ketiga anak yang luar biasa, saya semakin setuju dengan berbagai pujian dan kiasan untuk para ibu. Bahwa ibu adalah sosok luar biasa. Cahaya ditengah kegelapan. Yang kasih sayangnya bagai mentari yang menyinari dunia, terus memberi tanpa berharap kembali.
Menjadi seorang ibu memang tugas mulia. Tapi coba jujur deh, pernah nggak merasa lelah berperan sebagai seorang ibu? Apalagi ibu rumah tangga dan punya bayi pula. Lupa makan sampai siang saking sibuknya urus anak-anak, kurang tidur, kadang mandi saja harus buru-buru karena si kecil memanggil disertai dengan tangisan. Ada juga masa-masa ibu sibuk antar jemput sekolah dan atur waktu les dengan segala dramanya, belum lagi mengatur perasaan menghadapi anak-anak. Kadang rasanya kok nggak punya waktu untuk diri sendiri.
Nggak papa, manusiawi kok kalau terkadang kita merasa lelah atau jenuh berperan menjadi ibu. Nggak perlu frustasi, merasa bersalah atau merasa gagal menjadi wonder woman. Justru cita-cita menjadi ibu yang sempurna sebenarnya terkadang justru membuat kita merasa semakin kelelahan. Padahal segala aktivitas, apalagi yang isinya adalah tanggung jawab, kalau dilakukan terus menerus tanpa henti akan menyebabkan kelelahan secara fisik dan kejenuhan secara emosi. Sangat manusiawi.
Sesekali kita butuh libur jadi ibu lho. Iya, libur jadi ibu. Lucu ya kedengarannya? Tapi ini serius. Sempatkan dan atur waktu libur menjadi ibu adalah cara menjaga hati kita agar selalu siap menghadapi kehebohan yang terjadi didalam rumah. Terutama untuk ibu rumah tangga. Karena untuk ibu pekerja, libur jadi ibu bisa juga dilakukan juga sambil ngantor.
Pernah nggak sih cepet banget emosi dan nggak sabar saat menghadapi perilaku anak-anak yang penuh kejutan dirumah? Atau cepet kesal saat peralatan dirumah ada yang rusak disaat nggak tepat. Bawaannya pengen maraaaaah kalau suami pulang. Naaaaah, udah tanda-tanda tuh harus atur waktu untuk libur jadi ibu. Udaaah nggak usah gengsi, janjian deh sama suami, ibu atau mertua untuk gantian jaga anak-anak. Sementara itu, ibu atur untuk waktu untuk melakukan aktivitas diluar peran kita sehari-hari sebagai ibu.
Aktivitasnya bisa apa aja. Bisa sambil ke salon merawat diri, ketemuan sama teman-teman, atau sambil menuntaskan tanggung jawab lain seperti belanja, atau sendirian mengunjungi saudara atau orang tua. Saya suka juga menyisihkan waktu khusus untuk ke salon, sekedar ngopi dengan teman, arisan, atau nonton berdua suami. Pernah juga suatu saat ketika valentine saya mengatur waktu sedemikian rupa keluar kota berdua saja dengan suami, meninggalkan anak-anak sementara. Deg-degan dan agak panik sih waktu pertama kali pergi meninggalkan anak-anak. Tapi saat pulang, rasa rindu ingin ketemu anak-anak dicampur rasa fresh setelah liburan bikin hati jadi berbunga-bunga dan siap menghadapi tugas dan tanggung jawab sebagai ibu di rumah.
Menjadi ibu yang serba bisa memang hebat luar biasa. Tapi yang nggak kalah penting adalah menjadi ibu yang selalu menyediakan hati dan menebarkan energi positif ke seluruh anggota keluarga. Ibu yang menjaga agar rumah selalu menjadi tempat yang paling nyaman untuk pulang.
Comments
© All Rights Reserved | momsweetmoms.com 2015
Be the first to comment using the form below.